Tag Archives: islam

Ayub

Ayyub (Bahasa Arab أيوب) (sekitar 1540-1420 SM) adalah seorang nabi dari nabi-nabi Bani Israil yang paling sabar, bahkan bisa dikatakan bahwa beliau berada di puncak kesabaran. Sering orang mengagumi kesabaran kepada Ayub. Misalnya, dikatakan: seperti sabarnya Ayyub. Jadi, Ayyub menjadi simbol kesabaran dan cermin kesabaran atau teladan kesabaran pada setiap bahasa, pada setiap agama, dan pada setiap budaya. Allah telah memujinya dalam kitab-Nya yang berbunyi:“ Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayub) seorang yang sabar. Dialah sebaih-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya).” (QS. Shad: 44) ”
page

Yahya

Yahya bin Zakariyya (bahasa Arab:يحيى ) (sekitar 1 SM – 31 SM)[1][2] adalah Nabi Islam yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Diyakini bahawa Yahya hidup selama 30 tahun.[3][4]. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 28 M dan ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Palestina. Namanya disebutkan sebanyak 4 kali di dalam Al-Quran dan wafat di Damaskus Syiria.

page

Yunus

YUNUS

Nama :                   Yunus  atau dalam bahasa Arab: يونس  atau  يونان  Yunaan,   Inggris: Jonah,   Ibrani: Yonah,  Latin: Ionas

Silsilah:                 Yunus bin Matta bin Rajim bin Niyasyah bin Sulaiman AS [1]

Tempat lahir:       Ba’labak , Bizantium

Tmpt dakwah:     Ninawa (Niniveh),  Syiria (Irak)

Masa hidup:         sekitar 820-750 SM  (70 tahun) [2]

23

Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (QS. Ash-Shaffat:39)

Nabi Yunus diutus Allah untuk mengajarkan perintahNya kepada penduduk Ninawa (Syiria)

Mereka berkata kepada Nabi Yunus: “Apakah kata-kata yang engkau ucapkan itu, dan kedustaan apakah yang engkau anjurkan kepada kami tentang agama barumu itu? Inilah tuhan-tuhan kami yang sejati yang kami sembah dan disembahkan oleh nenek moyang kami sejak dahulu. Alasan apakah yang membenarkan kami meninggalkan agama kami yang diwariskan oleh nenek moyang kami dan menggantikannya dengan agama barumu? Engkau adalah orang asing yang datang pada kami agar kami merubah keyakinan kami. Apakah kelebihanmu sehingga mengajari dan menggurui kami. Hentikan perbuatan sia-siamu itu. Penduduk Ninawa tidak akan mengikutimu karena kami teguh dengan ajaran moyang kami”.

Nabi Yunus berkata: ” Aku hanya mengajakmu beriman dan bertauhid sesuai dengan amanah Allah yang wajib kusampaikan padamu. Aku hanyalah pesuruh Allah yang ditugaskan mengeluarkanmu dari kesesatan dan menuntunmu di jalan yang lurus. Aku sekali-kali tidak mengharapkan upah atas apa yang kukerjakan ini. Aku tidak bisa memaksamu mengikutiku. Namun jika kamu tetap bertahan pada aqidah moyangmu itu, maka Allah akan menunjukkan tanda-tanda kebenaran akan risalahku dengan menurunkan adzab yang pedih padamu, seperti yang terjadi pada kaum-kaum sebelum kamu, yaitu kaum Nuh, Aad, dan Tsamud.

Mereka menjawab dengan menantang: “Kami tetap tidak akan mengikuti kemauanmu dan tidak takut ancamanmu. Tunjukkan ancamanmu jika kamu termasuk orang yang benar!”

Nabi Yunus berdoa kepada Allah, dan beliau disuruh Allah untuk berdakwah selama 40 hari, jika dalan 40 hari tersebut penduduk Ninawa tidak juga beriman, maka Allah akan memberi keputusan yaitu dengan siksaan (azab) kepada mereka.

Nabi Yunus pun melaksanakannya, namun sampai hari ke 37 pun,tetap saja mereka menolak ajaran Allah tersebut. Hanya 2 orang yang beriman selama dakwahnya yaitu Rubil dan Tanukh.

Nabi Yunus kesal dan meninggalkan Ninawa, mengembara entah ke mana, meninggalkan kaumnya dan tidak perduli akan nasib kaumnya.

Dan penduduk Ninawa, sepeninggal nabi Yunus, diselimuti mendung gelap, binatang peliharaan mereka gelisah, wajah mereka pucat pasi, dan angin bertiup kencang yang membawa suara bergemuruh. Mereka takut ancaman Yunus benar-benar terjadi atas mereka.

Akhirnya mereka sadar bahwa Yunus adalah orang yang benar, dan ajarannya berasal Dari Allah. Mereka kemudian menyatakan beriman dan menyesali perbuatan mereka terhadap Yunus.

Mereka lari tunggang langgang dari kota mencari Yunus sambil berteriak meminta pengampunan Allah atas dosa mereka.

Allah Yang Maha Pemaaf-pun mengampuni mereka, dan segera seluruh keadaan pulih seperti sedia kala. Penduduk Ninawa kemudian tetap berusaha mencari Yunus agar ia bisa mengajari agama dan menuntun mereka di jalan yang benar.

Sementara itu nabi Yunus dalam pengembaraanya, sampailah di sebuah pantai, bertemu dengan kapal yang hendak berlayar, dan beliaupun meminta izin kepada pemilik kapal agar bisa ikut berlayar.

Dan kemudian nabi Yunus ikut berlayar

(ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan, kemudian ia ikut berundi. Lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit. Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu. (QS. Ash-Shaffat:40-48)

Akhirnya sampailah di tengah laut, badai menerjang, situasi tak terkendali, nahkoda memutuskan membuang muatan, namun sampai seluruh muatan habis dibuang, situasi masih tidak terkendali, maka diputuskan lagi membuang salah satu dari mereka untuk  mengurangi beban kapal. Diadakanlah undian, dan terpilih nabi Yunus sampai tiga kali undian.

Nabi Yunus merasa ini merupakan kehendak Allah, maka beliau menceburkan diri ke laut.

Saat itulah ikan paus datang dan menelan nabi Yunus, dengan kuasa Allah beliau masih hidup di dalam perut ikan tersebut.

Dan Dzun nun (Yunus), ketika pergi dalam keadaan marah,lalu dia menyangka tidak akan mempersempitkannya (menyulitkannya), maka ia menyeru Allah dalam keadaan sangat gelap (dalam perut ikan) bahwa: “tidak ada tuhan selain Engkau, maha suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang dzolim. (QS. Al-Anbiya:87)

Beliau menyesali perbuatannya meninggalkan perintah Allah untuk berdakwah secara paripurna, dan meninggalkan kaumnya sebelum datang keputusan Allah, dan mengikuti persangkaan beliau bahwa pasti kaummya akan di azab Allah.

Selama 40 hari dalam perut ikan, beliau berdzikir, menyeru kepada Allah dan meminta pengampunan. Dan Allah maha pengampun dan maha penyayang.

Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. (QS. Al-Anbiya:88)

Maka dilemparkanlah nabi Yunus dari perut ikan itu ke tanah tandus, Allah telah menumbuhkan pohon labu agar nabi Yunus memakannya dan mengembalikan tenaganya.

Setelah itu beliau kembali ke Ninawa untuk menjalankan perintah Allah, dan didapatinya penduduk Ninawa telah beriman, dan nabi Yunus memimpin mereka menyempurnakan keimanan. Hidup dalam lindungan Allah SWT.

Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Yunus itu), beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu (QS. Yunus:98)

Note (sumber):

[1]        M. Faizi, Kisah Nyata 25 Nabi dan Rosul. Yogyakarta: Tera insane, 2008

[2]        Wikipedia

Al-Quran

Isa

Isa (bahasa Arab:عيسى, `Īsā, Essa, Eshua) (sekitar 1 – 32M) adalah nabi penting dalam agama Islam dan merupakan salah satu dari Ulul Azmi. Dalam Al-Qur’an, ia disebut Isa bin Maryam atau Isa al-Masih. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 29 M dan ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Palestina. Namanya disebutkan sebanyak 25 kali di dalam Al-Quran. Cerita tentang Isa kemudian berlanjut dengan pengangkatannya sebagai utusan Allah, penolakan oleh Bani Israil dan berakhir dengan pengangkatan dirinya ke surga.

page

Muhammad

Muhammad (Arab: محمد, Mohammad, Mohammed, Orientalis: Mahomet, Mahomed) (570/571 – 632 Masehi) adalah pembawa ajaran Islam, dan diyakini oleh umat Muslim sebagai nabi Allah (Rasul) yang terakhir. Menurut biografi tradisional Muslimnya (dalam bahasa Arab disebut sirah), ia lahir diperkirakan sekitar 20 April 570/ 571, di Mekkah (“Makkah”) dan wafat pada 8 Juni 632 di Madinah. Kedua kota tersebut terletak di daerah Hejaz (Arab Saudi saat ini).

page