Tag Archives: pemimpin

Memahami hubungan dengan rakyat (follower)

Setiap pemimpin tentu mempunyai pengikut (follower). Tiada disebut pemimpin jika tanpa ada pengikut, dan tidak disebut pemimpin lagi jika pengikutnya pergi meninggalkan dia. Nah, bagaimana mengatur supaya orang lain tetap menjadi pengikut kita (pemimpin)?

Kebanyakan orang adalah egois, dalam arti yang positif. Mereka bereaksi jika keadaan mereka terancam, atau keadaan itu akan menjanjikan keadaan yang lebih baik. Ini adalah teknik klasik carrot and stick untuk memotivasi. Metode demikian relatif mudah. Jika anda mengancam orang akan kehilangan pekerjaannya atau menawarkan bonus yang besar, maka orang tersebut serta merta menjadi pengikut.

Namun, metode ini jarang bertahan lama karena orang tidak akan tahan ditekan terus, lama kelamaan, mereka akan berontak atau menyerah, “silahkan pecat saya”. Ataupun dengan iming-iming bonus, imbalan dll. Lambat laun akan kurang menarik, jika kita memperbesar bonus tentunya juga berhitung dengan kepentingan kita. Jika kita selalu meningkatkan tekanan atau ukuran imbalan, bukannya keadaan semakin membaik tapi malah semakin memburuk dan tidak terkendali, saya kira ini metode imperialisme.

PELOPOR INSPIRASI

Pemimpin adalah pelopor inspirasi (visioner), mereka akan sangat jarang menggunakan tekanan atau bonus, tetapi lebih banyak mengandalkan inspirasi. Mereka memberi inspirasi kepada orang untuk mencapai tujuan yang sama sekali tidak terbayangkan dan terpikirkan sebelumnya. Satu hal yang harus disadari bahwa inspirasi (visi) haruslah berdasarkan data dan informasi. Mereka menggunakan seluruh sumber data dan informasi yang tersedia,  mereka  mempertanyakan dan menentang status quo dan mempunyai kemampuan melihat pola yang mungkin menjadi peluang dimana orang lain tidak melihatnya. Mereka menanyakan pertanyaan yang mendiagnosa tentang berbagai hal yang kadang jauh dibalik hal-hal yang terlihat (obvious) dan mampu memunculkan pemahaman baru yang mendasar tentang berbagai hal tersebut. Hal inilah yang akan membuat mereka mengkristalkan sebuah visi tentang masa depan yang akan menginspirasi orang lain untuk mengikuti.

MENGHARGAI ORANG LAIN

Pemimpin hanya dapat mengerjakan sebagian kecil pekerjaan-pekerjaan penting dalam organisasi yang mereka pimpin. Un tuk itu mereka harus mampu membuat orang lain menerima (buy-in) visi dan rencana mereka untuk merealisasikannya. Untuk mencapai agar yang lain menerima, harus dimulai dengan menghargai orang lain. Banyak pemimpin yang kurang menunjukkan penghargaan (respect) terhadap para pengikutnya (pekerja) dan tidak mengerti mengapa orang-orang tersebut tidak mendukung

Padahal, hanya dengan berjalan berkeliling dan berbincang dengan orang tentang hal yang sedang mereka kerjakan mempunyai dampak yang sangat luar biasa. Orang akan melihat anda sebagai orang sejati, dan anda dapat melihat langsung tentang apa yang sedang berlangsung. Kegiatan yang disertai diskusi seperti itu akan 10 kali lebih lengkap dan mendalam daripada mengadakan rapat sekalipun itu dihadiri oleh semua pihak terkait. Yang paling penting dari semua itu adalah dimana orang meyakini bahwa pemimpin mereka mengerti dan menghargai apa yang sedang mereka kerjakan, mereka akan menembus rintangan apapun untuk pemimpin tersebut.

DAPAT DIPERCAYA

Pemimpin harus mempunyai kredibilitas (kepribadian). Para pemimpin melakukan  atau merealisasikan apa yang mereka katakan (walk the talk) dan selalu fokus pada tujuan. Mereka jujur terhadap setiap orang dan sangat penting untuk tidak mempunyai agenda tersembunyi. Bila mereka menyampaikan sesuatu terhadap anda, anda dapat mempercayainya sepenuhnya. Pemimpin pun harus menyadari sebagai manusia tak luput dari kesalahan. Jika sesuatu tidak berjalan sesuai yang diharapkan, mereka mengakuinya dan berusaha untuk memperbaiki keadaan. Mereka tidak bertahan pada suatu kebijakan yang gagal atau salah hingga terjadi kerugian/kerusakan yang lebih besar.

MUSYAWARAH

Banyak pemimpin yang berfikir bahwa kesuksesan yang dicapai adalah hasil upaya mereka sendiri, mereka menunjukkan sikap permusuhan kepada setiap pendapat yang berbeda, dan menyaring pendapat yang mendukung saja yang kemudian dimunculkan, dan bila muncul masalah mereka mencari kambing hitam, sikap seperti ini akan menghancurkan organisasi dan kepercayaan pengikutnya.

Sebaliknya, dengan kita mengajak mereka bermusyawarah untuk mengambil keputusan, yang terjadi adalah suatu kesepakatan dalam melakukan tujuan, dan jikapun ada masalah di tengah jalan, tak akan pengikut bubar meninggalkan pemimpinnya, yang ada adalah musyawarah kembali membahas masalah tersebut.

Hal tersebut diatas adalah sebagian dari manajemen yang bisa diterapkan untuk menjaga keharmonisan hubungan pemimpin dan yang dipimpin yang langgeng. Semoga bermanfaat

Gambar diri

Tulisan ini ditujukan agar kita bisa lebih mengenal diri. Sebagai seorang yang dilahirkan untuk menjadi pemimpin, sangatlah penting bagi kita untuk mengetahui dam memahami terlebih dahulu pribadinya dengan mendalam. Yang pada akhirnya bisa menjadi jalan bagi kemuliaan diri dan alam semesta sesuai dengan yang diinginkan Penciptanya.

A. Siapa saya menurut Tuhan

Sungguh ajaib memang kita diciptakan sebagai buah cinta orang tua kita, dan jauh sebelum orang tua berencana untuk melahirkan kita, kita sudah ada di benak sang Maha Pencipta. Siapa orang tua kita, bagaimana keberadaan orang tua kita, apa jenis kelamin, hitam atau putih, tingi atau pendek,  jadi apa kita kelak, bahkan di mana kita akan dilahirkan, sampai hari-hari yang akan kita jalani, semua sudah ada yang merencanakan.

Oleh karena sudah diciptakan dengan sangat sempurna, lengkap dengan pendengaran, penglihatan dan pemahaman (hati) dan segala potensi yang dibutuhkan dalam kehidupan ini, semuanya mempunyai fungsi, tidak ada yang diciptakan percuma (sia-sia). Sudah selayaknya kita bersyukur. Berterimakasih kepadaNya. Caranya dengan mengaplikasikan, mengfungsikan potensi kita seperti asal mulanya diciptakan.

Kita dikaruniai otak yang cerdas, namun sering kecerdasan itu untuk memuaskan hawa nafsu, keserakahan, kezaliman, dan berbuat kerusakan di muka bumi. Padahal fungsi asalnya ialah supaya kecerdasan itu menjadi bekal untuk keselamatan, kesejahteraan manusia itu sendiri dan juga alam semesta dimana manusia itu tinggal.

Apa yang terjadi ketika kita mengalihfungsikan potensi kita menjadi tidak sesuai dari aturan mainnya? Tentunya kerusakan di muka bumi, yang pada akhirnya merusak umat manusia termasuk kita juga. Contoh kecil, jika kita mengekploitasi alam (hutan) dengan semena-mena, maka yang terjadi adalah panas yang berlebihan, banjir, kerusakan habitat ekosistem alam, yang akhirnya manusia juga yang merasakan akibatnya.

Jadi apa maksud atau fungsi manusia di dunia ini adalah tak lain untuk menjadi pengatur alam semesta agar sesuai fungsinya, termasuk umat manusia di dalamnnya agar menjadi sejahtera. Manusia harus menjadi pemimpin, karena lebih unggul daripada ciptaan yang lain. Juga yang lebih penting bagaimana manusia dapat mengatur manusia agar sesuai fungsinya. Ini yang tidak mudah dan hanya segelintir orang yang bisa melakukannya. Itulah pemimpin dunia.

B. Siapa saya menurut Ilmuwan

Menurut para ilmuwan, kita merupakan hasil pertemuan antara sperma dengan sel telur yang terjadi secara menakjubkan. Ketika sepasang suami istri yang telah sah melakukan hubungan badan, si suami mengeluarkan ribuan sperma yang akan mencoba mendekati sel telur. Dari ribuan sperma hanya satu yang bisa mendekati dan membuahi sel telur di rahim istrinya.

Bayangkan saja, dari berjuta-juta sperma yang ada hanya ada 1 yang bisa membuahi sel telur. Sejak awal kita adalah petarung tangguh mengapa? Karena kita berhasil menjadi pemenang diantara berjuta sperma yang lain.

Kita adalah seorang yang sangat spesial, unik, dan hanya satu-satunya di dunia ini sepanjang masa. Namun demikian, kita tang akan pernah terbentuk tanpa campur tangan Tuhan.

C. Siapa saya menurut Diri sendiri

Pernahkan kita bertanya siapa kita? Orang seperti apa kita ini? Tentunya, tidak ada orang lain yang lebih mengenal, selain diri kita sendiri. Sekalipun orang tua kita yang melahirkan, tetap kitalah yang mengenal betul diri kita

Lalu seperti apa kita mengenal diri kita? Dengan cara apa? Tentulah dengan mengenali segala kelebihan dan kekurangan kita. Adakalanya perlu melakukan refleksi untuk merenung dan mengingat kembali peristiwa-peristiwa yang telah kita alami. Untuk melihat seperti apa kita ini, apakah termasuk orang yang baik, rajin, cantik, galak, atau pemurah dst.

Perenungan diharapkan bisa mengungkap siapa kita sesungguhnya. Jadi jika kita pemarah dan tahu bahwa itu tidak baik untuk pergaulan dan kehidupan kita, maka kita bisa memperbaikinya. Atau kalau ada sifat baik kita maka dapat kita pertahankan dan kita tingkatkan. Kita akan semakin percaya diri jika kita mengenal pribadi kita.

Dengan demikian kita harus jujur terhadap diri sendiri dan berani mengungkapkan siapa sebenarnya kita. Tidak perlu malu, sejelek apapun itu, semakin mengenal karakter, akan semakin mudah kita bergaul dan memahami diri dan orang lain.

D. Siapa saya menurut orang lain

Kita tidak bisa mengatakan kita cantik atau ganteng tanpa bantuan orang lain, biasanya kita membutuhkan cermin un tuk membuktikan atau melihat apakah benarkita cantik atau ganteng, cerminlah yang membantu kita.

Oleh karena tidak bisa menilai diri secara utuh tanpa orang lain, kita perlu membuka diri terhadap penilaian orang lain. Meskipun penilaian orang lain mungkin saja tidak seperti yang kita harapkan atau terkesan menyakitkan, tetapi kita tetap perlu mencoba untuk menerima penilaian orang lain.

Penilaian-penilaian dari orang lain bisa disaring. Jika itu membuat kita berkembang kita bisa menerapkannya. Pintar-pintarlah menelaah penilaian tersebut. Namun yang pasti,

tetaplah menjadi diri sendiri, karena itulah yang terbaik. Jangan menjadi seperti apa yang orang lain inginkan.

Ayub

Ayyub (Bahasa Arab أيوب) (sekitar 1540-1420 SM) adalah seorang nabi dari nabi-nabi Bani Israil yang paling sabar, bahkan bisa dikatakan bahwa beliau berada di puncak kesabaran. Sering orang mengagumi kesabaran kepada Ayub. Misalnya, dikatakan: seperti sabarnya Ayyub. Jadi, Ayyub menjadi simbol kesabaran dan cermin kesabaran atau teladan kesabaran pada setiap bahasa, pada setiap agama, dan pada setiap budaya. Allah telah memujinya dalam kitab-Nya yang berbunyi:“ Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayub) seorang yang sabar. Dialah sebaih-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya).” (QS. Shad: 44) ”
page

Yahya

Yahya bin Zakariyya (bahasa Arab:يحيى ) (sekitar 1 SM – 31 SM)[1][2] adalah Nabi Islam yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Diyakini bahawa Yahya hidup selama 30 tahun.[3][4]. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 28 M dan ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Palestina. Namanya disebutkan sebanyak 4 kali di dalam Al-Quran dan wafat di Damaskus Syiria.

page

Yunus

YUNUS

Nama :                   Yunus  atau dalam bahasa Arab: يونس  atau  يونان  Yunaan,   Inggris: Jonah,   Ibrani: Yonah,  Latin: Ionas

Silsilah:                 Yunus bin Matta bin Rajim bin Niyasyah bin Sulaiman AS [1]

Tempat lahir:       Ba’labak , Bizantium

Tmpt dakwah:     Ninawa (Niniveh),  Syiria (Irak)

Masa hidup:         sekitar 820-750 SM  (70 tahun) [2]

23

Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (QS. Ash-Shaffat:39)

Nabi Yunus diutus Allah untuk mengajarkan perintahNya kepada penduduk Ninawa (Syiria)

Mereka berkata kepada Nabi Yunus: “Apakah kata-kata yang engkau ucapkan itu, dan kedustaan apakah yang engkau anjurkan kepada kami tentang agama barumu itu? Inilah tuhan-tuhan kami yang sejati yang kami sembah dan disembahkan oleh nenek moyang kami sejak dahulu. Alasan apakah yang membenarkan kami meninggalkan agama kami yang diwariskan oleh nenek moyang kami dan menggantikannya dengan agama barumu? Engkau adalah orang asing yang datang pada kami agar kami merubah keyakinan kami. Apakah kelebihanmu sehingga mengajari dan menggurui kami. Hentikan perbuatan sia-siamu itu. Penduduk Ninawa tidak akan mengikutimu karena kami teguh dengan ajaran moyang kami”.

Nabi Yunus berkata: ” Aku hanya mengajakmu beriman dan bertauhid sesuai dengan amanah Allah yang wajib kusampaikan padamu. Aku hanyalah pesuruh Allah yang ditugaskan mengeluarkanmu dari kesesatan dan menuntunmu di jalan yang lurus. Aku sekali-kali tidak mengharapkan upah atas apa yang kukerjakan ini. Aku tidak bisa memaksamu mengikutiku. Namun jika kamu tetap bertahan pada aqidah moyangmu itu, maka Allah akan menunjukkan tanda-tanda kebenaran akan risalahku dengan menurunkan adzab yang pedih padamu, seperti yang terjadi pada kaum-kaum sebelum kamu, yaitu kaum Nuh, Aad, dan Tsamud.

Mereka menjawab dengan menantang: “Kami tetap tidak akan mengikuti kemauanmu dan tidak takut ancamanmu. Tunjukkan ancamanmu jika kamu termasuk orang yang benar!”

Nabi Yunus berdoa kepada Allah, dan beliau disuruh Allah untuk berdakwah selama 40 hari, jika dalan 40 hari tersebut penduduk Ninawa tidak juga beriman, maka Allah akan memberi keputusan yaitu dengan siksaan (azab) kepada mereka.

Nabi Yunus pun melaksanakannya, namun sampai hari ke 37 pun,tetap saja mereka menolak ajaran Allah tersebut. Hanya 2 orang yang beriman selama dakwahnya yaitu Rubil dan Tanukh.

Nabi Yunus kesal dan meninggalkan Ninawa, mengembara entah ke mana, meninggalkan kaumnya dan tidak perduli akan nasib kaumnya.

Dan penduduk Ninawa, sepeninggal nabi Yunus, diselimuti mendung gelap, binatang peliharaan mereka gelisah, wajah mereka pucat pasi, dan angin bertiup kencang yang membawa suara bergemuruh. Mereka takut ancaman Yunus benar-benar terjadi atas mereka.

Akhirnya mereka sadar bahwa Yunus adalah orang yang benar, dan ajarannya berasal Dari Allah. Mereka kemudian menyatakan beriman dan menyesali perbuatan mereka terhadap Yunus.

Mereka lari tunggang langgang dari kota mencari Yunus sambil berteriak meminta pengampunan Allah atas dosa mereka.

Allah Yang Maha Pemaaf-pun mengampuni mereka, dan segera seluruh keadaan pulih seperti sedia kala. Penduduk Ninawa kemudian tetap berusaha mencari Yunus agar ia bisa mengajari agama dan menuntun mereka di jalan yang benar.

Sementara itu nabi Yunus dalam pengembaraanya, sampailah di sebuah pantai, bertemu dengan kapal yang hendak berlayar, dan beliaupun meminta izin kepada pemilik kapal agar bisa ikut berlayar.

Dan kemudian nabi Yunus ikut berlayar

(ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan, kemudian ia ikut berundi. Lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit. Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu. (QS. Ash-Shaffat:40-48)

Akhirnya sampailah di tengah laut, badai menerjang, situasi tak terkendali, nahkoda memutuskan membuang muatan, namun sampai seluruh muatan habis dibuang, situasi masih tidak terkendali, maka diputuskan lagi membuang salah satu dari mereka untuk  mengurangi beban kapal. Diadakanlah undian, dan terpilih nabi Yunus sampai tiga kali undian.

Nabi Yunus merasa ini merupakan kehendak Allah, maka beliau menceburkan diri ke laut.

Saat itulah ikan paus datang dan menelan nabi Yunus, dengan kuasa Allah beliau masih hidup di dalam perut ikan tersebut.

Dan Dzun nun (Yunus), ketika pergi dalam keadaan marah,lalu dia menyangka tidak akan mempersempitkannya (menyulitkannya), maka ia menyeru Allah dalam keadaan sangat gelap (dalam perut ikan) bahwa: “tidak ada tuhan selain Engkau, maha suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang dzolim. (QS. Al-Anbiya:87)

Beliau menyesali perbuatannya meninggalkan perintah Allah untuk berdakwah secara paripurna, dan meninggalkan kaumnya sebelum datang keputusan Allah, dan mengikuti persangkaan beliau bahwa pasti kaummya akan di azab Allah.

Selama 40 hari dalam perut ikan, beliau berdzikir, menyeru kepada Allah dan meminta pengampunan. Dan Allah maha pengampun dan maha penyayang.

Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. (QS. Al-Anbiya:88)

Maka dilemparkanlah nabi Yunus dari perut ikan itu ke tanah tandus, Allah telah menumbuhkan pohon labu agar nabi Yunus memakannya dan mengembalikan tenaganya.

Setelah itu beliau kembali ke Ninawa untuk menjalankan perintah Allah, dan didapatinya penduduk Ninawa telah beriman, dan nabi Yunus memimpin mereka menyempurnakan keimanan. Hidup dalam lindungan Allah SWT.

Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Yunus itu), beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu (QS. Yunus:98)

Note (sumber):

[1]        M. Faizi, Kisah Nyata 25 Nabi dan Rosul. Yogyakarta: Tera insane, 2008

[2]        Wikipedia

Al-Quran